Hari Terakhir di Singapore
Hari
ketiga kami di Singapore, jam 6 pagi waktu Singapore kami sudah bersiap untuk
jalan ke merlion park untuk foto2 dan beli oleh2..kami naik kereta dari bras
basah ke Dhoby
Ghaut dan berganti MRT ke
raffles city. Dari rafless city kami berjalan kaki ke arah jalan besar untuk
selanjutnya menuju merlion park. Sampai merlion park masih sepi karena masih
sangat pagi.
Sambil terengah2 menggendong aisyah, akhirnya sampai juga di
merlion park. Saat kami lihat toko cenderamata ternyata masih tutup.
Yah..semoga setelah selesai foto2 toko tersebut sudah buka. Setelah selesai,
benar saja pas sekali took tersebut buka. Dengan semangat 45 kami memilih
cendera mata gantungan kunci dkk. Kemudian kami kembali ke raffles city MRT
untuk bersiap menuju US. Dari raffles city kami kemudian menuju ke MRT station
harbor front lalu ke vivo city lantai III seperti malam sebelumnya. Saat sampai
sana kami berniat membeli tiket, dan ternyata bisa menggunakan EZlink. Lalu
kami pergunakan EZlink kami yang tinggal US$7 untuk ke sentosa island. Wow
ternyata kami harus menyeberang pulau dengan menggunakan sentosa express.
Pemandangannya sangat bagus dari kereta (?). Hanya dalam waktu beberapa menit
kami sudah sampai di stasiun lalu kami turun dan melihat petunjuk arah ke US.
Sampai US kami lihat wooowww….lambang bola dunia bisa kita lihat langkap dengan
asapnya. Hahahaha…mumpung masih pagi sekali (jam 8.30) kami segera take a picture supaya foto2 kami tidak
terganggu dengan orang-orang lain. Ternyata US baru buka jam 10..wah bakal
mepet nih karena pesawat kami jam 14.00. Kami cuma berharap MRT kami tidak
mengalami hambatan. Singapore memang terkenal dengan ke on time-annya. Kami
hanya mengelilingi US selama sejam dan beli oleh2 karena waktu yang mepet,
sementara kami blm pnh naik kereta ke change. Hehehehe…semua yang di US kami
kelilingi dan kami foto, supaya g rugi. Gile bisa rugi Bandar kalo g ke US
karena udah beli tiket onlen, mahal broo..Selesai dari US kami melanjutkan ke
stasiun untuk kembali ke hotel. Kami benar2 berhitung dettik per detik dan saya
benar2 menghitung berapa waktu yang kami butuhkan. Sampai di bras basah waktu
sudah hampir jam 12.00 Untung kami sudah packing, jadi kami bisa langsung ambil
tas dan koper lalu kembali ke stasiun bras basah. Pfiuh..sampai bras basah kami
bertanya apakah saldo kami cukup untuk ke changi tanpa top up. Ternyata cukup
kata petugasnya..saldo kami tinggal S$5. Setelah berganti2 MRT kamipun sampai
di tanah merah untuk ganti MRT ke changi. Sampai di changi kami ada di terminal
2, sementara Air asia ada di terminal 3. Untuk ke terminal 3 kami harus
berganti menggunakan skytrain, gratis. Sampai terminal 3 kami segera mencari
konter air asia.
Setelah tanya katanya kami harus ke konter 11 untuk lapor.
Kebingungan kami mencari konter 11 karena ternyata nomer konter itu tulisannya
kecil sekali dan ada di sisi air asia yang ke KL dimana kami tadi disuruh
pindah ke seberangnya karena kami bertujuan ke Jakarta. Beuh..mak
cik..makcik..menyesatkan saja kalian. Hampir kami ketinggalan boarding gara2
hal ini. Tak lama kamipun masuk ke ruang tunggu yang ternyata jauh dari tempat
pemeriksaan awal tiket. Dari tempat pemeriksaan tiket kami kea rah kanan.
Setelah diperiksa kami menuju ruang tunggu dan boarding..pfiuh bener2 mepet
nih, tapi Alhamdulillah semuanya lancer. Setelah 1,5 jam di udara kami mendarat
di terminal 3. Sampai sana orang2 berebut masuk ke immigration check. Berhubung
kami tidak punya pengalaman dengan imigrasi masuk Indonesia kami tenang2 saja.
Ternyataaaa….masya allah…antrinya mengular panjang sekaleeeee…beuh..negeri yang
indah bener. Saya antre selama sejam di imigrasi negeri sendiri. Heran..gimana
cara kementerian hokum dan ham ini membuat konter yang bisa membuat antrean
setengah modar. Di Singapore, di Malaysia, dengan jumlah orang lebih banyak
tidak kami dapati antrean sepanjang ini. Di sana paling 1 orang di depan kami.
Hadeuh…saya ngomel sejadi2nya…gimana orang2 mo ke Indonesia kalo kek gini.
Orang2 malaysia n Singapore sudah ngomel2 saja sepanjang antrean. Mungkin ini
perlu mendapat perhatian dari pemerintah, kasihan orang2 tua, anak2, ibu2 hamil
yang harus antre sekian lama. Di Malaysia dan Singapore dibedakan orang
berpaspor Indonesia dan non Indonesia, sehingga antreannya cepat. Mungkin
orang2 kumham perlu studi banding ke Singapore dan Malaysia tentang cara menyiasati
antrean imigrasi. Studi banding g perlu ke eropa kan kalo Cuma masalah antrean
imigrasi?
Thursday, September 19, 2013
Tuesday, September 17, 2013
Kembali ke Singapore
Setelah
puas berbelanja, lalu kami menuju tempat peminjaman strawler untuk
mengembalikan strawler double yang kami pinjam. Lumayan, sangat membantu ada
rental strawler di sini, jadi kami tidak perlu membawanya dari Indonesia.
Meskipun lumayan mahal (RM20 sampai selesai). Kemudian kami segera meninggalkan
legoland. Yang jadi masalah, naik apa yak ke perbatasannya?Seingat saya tadi di
depan tidak ada angkutan umum. Hmm…ya sudah berdoa saja semoga ada bas atau
teksi yang lagi ngetem. Dan benar saja, Alhamdulillah masih ada teksi sejenis
kijang innova yang ngetem di depan. “Taxi?”Tanya saya. “Yes, where will you
go?” I want to go to woodland border. How much?Oo…okay, this taxi with argo
sir” Do you speak melayu?Yes…akhirnya kami bercakap bahasa Melayu. Di taksi dia
menawarkan ke JPO (Johor Premium Outlet). Tapi karena kami terbatas waktu maka
kami menolaknya. Dia bahkan menawarkan mau ke first border or 2nd immigration check in?Karena saat masuk
sudah melewati 2nd border, maka kami mencoba 1st immigration check in woodland saat
pulangnya. Itung-itung cari pengalamanlah keluar masuk Malaysia dari dua immigration check in. Legoland ke
woodland habis sekitar RM150, hmm cukup mahal juga. Apa karena taksinya kijang
ya?bukan sedan.
Oya
ada yang unik disini. Disini polisi tidur disebut “bonggol”. Hahahah…tadinya
saya g ngerti saat ada peringatan “Awas ada bonggol di depan, kurangkan laju”.
Setelah saya perhatikan, ternyata bonggol itu polisi tidur. Hahahaha…dapat kosa
kata baru saya…
Setelah
sampai woodland dan di tempat pemberhentian taksi kami turun dan membayar
taksi, selanjutnya kami masuk ke dalam gedung di sisi kiri kami kemudian naik
menggunakan escalator dan menyeberang jalan mengikuti petunjuk “woodland”. Cukup
jauh juga tempatnya dari pemberhentian taksi. Tapi cukup mewah dan besar
sehingga tidak lama kami mengantri di imigrasi Malaysia. Kami tidak menemui
hambatan yang cukup berarti di imigrasi Malaysia. Petugasnya ramah (lebih ramah
dan hangat dari petugas imigrasi Singapore). Orang-orangnya pun menurut saya
lebih ramah2 orang Malaysia daripada orang Singapore. Kemudian kami turun
mencari SBS bus 170 jurusan Kranji. Ternyata antrenyaaaa…wuih..mending naik bus
Malaysia yang kuning tadi seharusnya. Bus Malaysia ada yang jurusan kranji
juga. Cuma saya tidak tahu juga kenapa orang2 menggunakan bus SBS trans, apakah
terkait nasionalisme?karena hampir semua penumpangnya orang Singapore, hanya
sedikit orang melayu. Sementara bus Malaysia kosong melompong. Busnya bagus
juga..tapi saya tidak berani nyoba karena referensi di internet tidak ada yang
naik causeway link Malaysia ke kranji. Mengingat kami dikejar waktu, jadi takut
kalo tersesat malah jadi tambah lama nanti. 20 menitan kemudian kami telah
sampai di Kranji MRT. Sayangnya di dalem bus tidak ada petunjuk telah sampai di
halte mana. Jadi saya tanya penumpang lain yang orang india. Begitu turun dari
bus kami langsung berasa legaaaaaa…Saya sangat suka dengan MRT yang bersih dan
jalurnya gampang di iikuti daripada naik bus yang jalurnya membingungkan.
Bahkan saya tidak tau cara kalau mau turun bus, karena setiap berhenti di halte
yang dibuka hanya pintu depan, pintu tengah dan belakang tidak dibuka. Apakah
kebetulan tidak ada yang turun atau memang haltenya khusus halte naik. Tapi kok
aneh ya..hihihi..saya cari2 tombol seperti layaknya di Indonesia untuk
memberitahu supir kalo mo turun ternyata g ada juga.
Dari Kranji kami naik Harbour
Front, sampai sana kami menuju vivo city naik ke level III untu ke Sentosa
stasiun dan naik Sentosa express untuk
melihat universal studio. Tapi apa daya, hujan deras mengguyur, jadi kami
membatalkan bepergian ke US dan kami jadwalkan besok paginya sebelum pulang ke
Indonesia. Kami kemudian mencari tempat makan, dan akhirnya kami dapat makan di
McD lalu pesen ayam goring. Si Singapore ternyata menunya beda, tidak ada nasi
ternyata di sini..hehehe, yasudah terpaksa makan ayam saja, sementara saya
makan chesseburger. Selesai makan kami berempat mencari tempat penjual permen coklat
dan kami mendapatkannya. Wow…banyak kali macam-macam permen yang dijual di
sini..ndeso tenan…hihihi. Setelah mendapatkan coklat oleh2 untuk rekan2 kantor
dan tetangga di rumah, kamipun pulang sekitar jam 21.00 WS.Monday, September 16, 2013
Menuju Malaysia
Hari
Selasa pagi, kami sudah siap berangkat jam 6.00, kami menuju MRT station bras
basah untuk kemudian menuju station MRT jurong east. Seperti biasa kami naik
mrt di bras basah kemudian berganti jalur hijau kea rah jurong east karena kami
akan menyeberang ke Malaysia melalui 2nd immigration check in di
Tuas. Dari sini lebih dekat ke Legoland daripada melewati woodland. Sampai
Jurong east, kami segera menuju ke terminal bus jurong yang ada di bawah
stasion jurong east. Disini kami harus mencari bus kea rah Malaysia, yaitu
jurusan CW3 atau CW 4 causewaylink. Tempat perhentian bus ini tepat di dekat
jalan masuk terminal, padahal kami sudah jalan2 muter terminal, bahkan Tanya
petugas causewaylink, eh malah disuruh ke woodland, padahal jelas2 di dekat dia
ada tulisan bus jurusan legoland dari pos imigrasi tuas yang bagian Malaysia.
Kami juga sudah Tanya mbak-mbak yang mau naik taksi, kata dia mending naik bus,
karena kalo naik taksi antre taksinya lebih lama..hahaha…beda bener dengan di
Indonesia, kalo pengen cepet ya naik taksi nyegat pinggir jalan selesai. Disana
kita harus antre di halte taksi. Saat mau antre naik bus kami bingung, beli
tiketnya dimana ya?ternyata beli tiketnya di dekat pintu masuk bus, ada 2 orang
petugas causewaylink dengan baju kuning yang siap dengan print2an tiket serta
uang kembalian, jadi jangan takut g ada kembalian. Cuma kalo dari imigrasi
Malaysia tuas, bus mau ke legoland harus bayar pas..Disana juga tidak ada
tempat menukar uang, jadi persiapkan uang ringgit untuk naik bus di tuas.
Sayang kami ketinggalan bus paling pagi ke legoland, jadi kami naik bus
berikutnya jam 10.30. Bus datang on time, tapi masalahnya kami tidak punya uang
pas. Masing2 kena tarif SGD2, kami hanya kena dua tiket, sementara anak-anak
kami tidak kena tiket. Untung di bus ada 4 orang gadis Singapore yang dengan
sukarela menukar uang ringgit kami. Jadi kami membayar SGD10 termasuk 3 orang
arab yang bayarnya digabung dengan kami karena tidak punya uang pas. Oiya,
dalam pencarian internet kami sempat membaca bahwa dari tuas bisa naik taksi,
ternyata setelah kami tanyakan ke petugas di situ, dikatakan bahwa tidak ada
taksi around here…bahkan petugas imigrasinya saat saya Tanya jalan ke legoland
dia tidak tahu, tapi Alhamdulillah orangnya baik semua jadi kami ditunjukin
naik busnya yang mana. Jadi kalo anda yang akan ke legoland mendingan masuk
lewat woodland meskipun lebih padat tapi counternya juga banyak dan petugasnya
cekatan semua, baik di sisi Malaysia maupun Singapore. Kedua Negara ini seperti
bersaing memberikan pelayanan terbaik bagi public.
Setelah
perjalanan selama lebih kurang 30 menit, sampailah kami ke Legoland, terlihat
tulisan Legoland di atas bukit. Tempatnya masih sepi, terlihat sekali tempatnya
masih baru, bahkan jalan kea rah legoland pun sepertinya juga baru dibuat,
kendaraan masih sedikit. Di beberapa tempat terlihat polis diraja Malaysia
berjaga-jaga. Dari tempat turun bus sampai ke gerbang masuk legoland ternyata
jauh juga, mana aisyah sedang tidak enak badan juga, makanya minta gendong. Setelah sampai depan gerbang, kami berempat
lalu take a picture dengan latar belakang gerbang legoland. Setelah puas take a
picture, kami lalu masuk ke legoland dengan membawa tiket printout hasil pembelian online. Berhasil masuk, kami langsung
menuju tempat penyewaan stroller. Kami menyewa stroller double untuk alif dan
aisyah mengingat mereka kemaren kecapekan dan legoland ini panas karena masih
baru, jadi pohon-pohon yang di tanam masih belum jadi. Banyak permainan yang
ada di legoland yang memang khusus untuk anak kecil. Alif paling suka menyetir
mobil di driving area Nissan. Disini diajari cara berkendara yang benar, mulai
dari pasang seat belt, antre mobil di lampu merah, parker. Setelah selesai
masing-masing anak akan diberi driving license berwarna kuning untuk ditulisi
nama masing-masing anak. Dari setir mobil kami kemudian berjalan menuju pengendaraan
perahu. Disini anak-anak didampingi oleh orang dewasa akan belajar mengendarai
perahu, setelah selesai, selanjutnya kami menuju tempat fire engine. Disini
ternyata anggota pemadam kebakarannya rame-rame, minimal berempat, jadi kami
berempat termasuk aisyah turut serta dalam peragaan fire engine tersebut. Saya
memompa bersama bunda, adek aisyah nyetir dan mas alif
nyemangati..hahahaha..ternyata capek juga. Setelah sampai di tempatnya, kami
berempat turun lalu menyemprot bangunan yang ada di hadapan kami yang
seolah-olah sedang terbakar. Alif dan aisyah menyemprot, semenatara saya dan
bundanya memompa air. Dan….tet..tet…tet…tet..selesai, kami harus menuju fire
engine lagi. Dari fire engine kami berjalan menuju bermacam-macam jenis
bangunan yang dibuat dari lego. Ada istana kota terlarangnya pi wi, ada taj
mahal, ada kuil, ada petronas, ada kota yang di belanda, pokoknya isinya
macam-macam bangunan dari seluruh penjuru dunia, sayangnya kok tidak ada monas
yaaa…hihihi. Setelah puas mengambil gambar dan berfoto-foto kami menuju tempat
harta karun. Di situ kami naik kereta sambil menembaki bermacam-macam patung
dan gambar di tembok sehingga kami memperoleh poin.
Lumayanlah bisa ngadem
karena panas sekali diluar ruangan. Setelah puas ngadem, kami berkeinginan
menuju tempat seperti ruangan yang nanti akan diangkat ke tempat tinggi,
berbentuk lingkaran melingkari tiang. Namu sayangnya sedang di servis, sehingga
kami harus mencari tempat permainan lainnya. Akhirnya kami berkeliling dan
ketemu tempat main balok. Namun karena terburu-buru waktu karena akan ke
universal studio, maka kami mencari tempat makan. Di dekat tempat permainan
tembak2an air ada tempat makan dengan makanan melayu. Kami makan nasi ayam
goring dan habis sekitar …ringgit. Selanjutnya kami berjalan menuju permainan
seperti ontang anting. Karena aisyah tidak berminat, akhirnya yang masuk hanya
saya dan alif. Permainannya mirip yang ada di Dufan sih sebenarnya Cuma yang
ini lebih terawatt. Sayang kami tidak bisa mencoba roller coster karena anak2
takut. Akhirnya saya kemudian menuju tempat shalat. Disana ada mushala yang
cukup besar dan bersih meskipun sumuk, tapi bersih dan tidak bau apeg seperti
halnya mushala2 di Indonesia. Mungkin karena kesetnya menyerap air jadi karpet
dan sajadah tidak terkena basah. Setelah shalat saya menyusul mas Alif ke tempat
lalu lintas Nissan di tempat awal kami bermain. Mas Alif sangat antusias
bermain di tempat ini. Mungkin karena tempat baru, mobil2nya juga baru dan
terawatt, tempatnya juga bersih. Beda sekali dengan tempat permainan di
Indonesia yang rata2 mobilnya sudah rusak. Hemm kenapa ya??
Setelah mas alif puas
bermain kami berbelanja oleh2 di took oleh-oleh di dalam legoland. Cuma sayang,
harganya lumayan mahal. Bagi kami, turis dengan kantong pas-pasan sangat
menyiksa. Akhirnya kami hanya membeli gantungan kunci, tempat minum dan sedikit
makanan yang tidak ada di Indonesia. Hehehehe
Akhirnya Datang Jugaaaa
Akhirnya
hari H keberangkatanpun datang. Tanggal 4 Februari 2013 kami berangkat jam 5.30
am dari bogor, karena hari senin biasanya macet sekali jalan tolnya, jadi
supaya tidak spaneng di jalan gara-gara macet, saya membuat spare waktu sekitar
4 jam karena jam 10.30 am kami harus sudah siap di ruang tunggu untuk boarding.
Syukurlah kami sudah cek in dan sudah memiliki boarding pass air asia yang kami
lakukan secara online. Sayangnya di tengah jalan si putih grand livina ditabrak
sehingga agak menghambat perjalanan kami. Setelah urusan selesai, kami segera
menuju Soekarno Hatta Cengkareng, tepatnya di terminal III. Segera menitipkan
si putih ke parker inap, lalu kami menuju ruangan cek in. Jangan lupa siapkan
print out cek in dan boarding pass air asia anda untuk diperiksa petugas AP II
di pintu masuk lobby terminal III. Setelah masuk, kami celingukan karena tidak
ada petunjuk kea rah mana tempat keberangkatan dan kami blm tau prosedur naik
pesawat yang sudah cek in dan melakukan bording pass secara online. Biasanya
sih cek in online tapi tanpa print out boarding pass. Setelah Tanya sini situ
kami disuruh ke lantai 1 tempat ruang tunggu penumpang. Masuk diperiksa paspor,
lalu masuk dikit ada konter air asia, di cek tiket, cek in dan boarding
passnya, lewat situ kami lalu diperiksa barang bawaannya. Isteri saya sempat
tertahan disitu karena membawa air putih dalam tempat minum setengah penuh
untuk anak-anak. Air minum itu disuruh dibuang isinya, ya sudah setelah
dibuang, aman kami menuju ruang tunggu penumpang no 6, paling ujung.
Jam
11.20 kami dipanggil boarding naik pesawat. Enaknya air asia itu bisa milih
sendiri tempat duduknya dengan melihat posisinya di pesawat. Kami duduk di tengah,
kursi 15, demikian juga pulangnya nanti dari Singapore.
Setelah
1,5 jam perjalanan, sampailah kami di changi international airport lalu kami
turun di terminal I changi..Disini kami kebingunan harus kea rah mana. Untung
ada mbak2 ramah di bagian informasi dengan bahasa Indonesia lancer jaya member
penjelasan kea rah mana kami harus menuju. Akhirnya kami menuju imigrasi check.
Saat saya bawa segepok passport langsung ditolak sama petugas imigrasi yang
orang india besar. He said “ one adult one child” haduh maksudnya apa ya?hooo
jadi kami harus pisah dan bawa anak satu2 untuk diperiksa. Setelah kami lakukan
one adult one child pemeriksaan lancer jaya. Oiya pada saat di pesawat kita
akan diberi form imigrasi yang harus diisi saat masuk Singapore lalu akan diberikan
kita satu sisi untuk diserahkan kembali saat keluar Singapore. Jangan sampai
ilang yaaa. Bisa g keluar dari Singapore kalo ilang. Setelah urusan imigrasi
selesai, kami langsung menuju pintu keluar, mau beli EZlink maksudnya untuk
naek MRT, tapi tempatnya bingung karena harus naik kereta dulu ke terminal 3
baru beli disana. Akhirnya diputuskan untuk naik taksi saja ke hotel. Naik
taksi di sini harus antre dan ada petugasnya yang mengatur. Saya naik taksi
hyunday berwarna putih. Hmmm jalanan di Singapore bener2 mulussssssss….bersih
juga….mantaap..kapan ya Jakarta bs kek gini. Tapi aspalnya kok agak keputih2an
ya warnanya, beda sama di Indonesia yang hitam pekat. Sekitar 30 menit
sampailah saya di bencoolen street. Ternyata bencoolen street sedang diperbaiki,
jadi jalannya ditutup.
Akhirnya taksi berhenti di belakang hotel. Habis sekitar
20 dollar plus 3 dollar charge airport. Sampai hotel 81 saya langsung check in
dengan print out dari agoda plus passport saya dan isteri saya. Ternyata pihak
hotel tidak mempermasalahkan saya membayar pake kartu kredit sodara saya.
Kemudian setelah proses administrasi selesai, kami diberi kunci ke kamar
kami..kamar 1010. Setelah mandi2 dan istirahat sebentar, kami siap2 pergi ke
lucky plaza untuk ketemuan dengan ari sodara saya yang bekerja di Singapore.
Hunting pertama kami adalah membeli EZlink. Saat Tanya ke 7 eleven, mereka
bilang bisa beli EZlink disitu tapi not refundable, kalo mau refundable harus
ke stasiun MRT terdekat. Lalu kami menuju stasiun bras basah, ternyata
tempatnya sangat dekat dengan hotel kami menginap. Pfuih…
Akhirnya
kami sampai di stasiun bras basah kemudian kami membeli EZlink di passanger
service. Saat itu kami Tanya ke petugas loket, sambil memperlihatkan 2 anak
saya. Mereka bilang “2 adult”, yasudah kami beli 2 EZlink seharga SGD 10 dimana
biaya kartunya SGD 3 dan isi top upnya SGD 7. Kami lalu menuju ke bawah dengan
lift dan siap2 di depan pintu kreta. Di Singapore, pintu MRT ada 2, yaitu pintu
keretanya dan pintu stasiunnya, jadi antara penumpang dengan MRT ada
pembatasnya berupa kaca. Saat MRT datang pintunya dua-duanya akan membuka
secara bersama-sama. Karena kami tujuannya ke orchard road, maka kami naik MRT
tujuan orchard MRT station. Disana kami langsung menuju pintu keluar dan
ternyata tidak jauh dari lucky plaza. Jam baru menunjukkan pukul 18.00 tapi
masih terang benderang. Sambil menunggu ari, kami duduk-duduk sambil makan
pizza seharga SGD4 dan pizzanya enakkkk!! Cuma lupa nama warungnya, tapi yang
jelas di depan lucky plaza, dekat lobby tempat orang nyegat taksi.
Setelah
menunggu, jam 1900 ari datang dan kami makan di penyet ria lucky
plaza…hahaha..jauh-jauh dari Indonesia makannya soto dan ayam penyet juga. Tapi
rasanya enak juga, masih seperti aslinya, Cuma sotonya kurang seger menurut saya.
Jam 21.00 kamipun berpisah,
Ari dan suaminya naik motor pulang ke Rangoon estate, sementara saya dan
anak-anak kembali ke hotel. Sampai hotel kami langsung istirahat untuk
persiapan ke legoland, nyebrang ke Malaysia keesokan harinya. Kami sama sekali
buta arah ke Malaysia, tapi karena tiket sudah dibeli maka bismillah kami
mencoba sebisa kami mencapai Malaysia.
Subscribe to:
Posts (Atom)