Kembali ke Singapore
Setelah
puas berbelanja, lalu kami menuju tempat peminjaman strawler untuk
mengembalikan strawler double yang kami pinjam. Lumayan, sangat membantu ada
rental strawler di sini, jadi kami tidak perlu membawanya dari Indonesia.
Meskipun lumayan mahal (RM20 sampai selesai). Kemudian kami segera meninggalkan
legoland. Yang jadi masalah, naik apa yak ke perbatasannya?Seingat saya tadi di
depan tidak ada angkutan umum. Hmm…ya sudah berdoa saja semoga ada bas atau
teksi yang lagi ngetem. Dan benar saja, Alhamdulillah masih ada teksi sejenis
kijang innova yang ngetem di depan. “Taxi?”Tanya saya. “Yes, where will you
go?” I want to go to woodland border. How much?Oo…okay, this taxi with argo
sir” Do you speak melayu?Yes…akhirnya kami bercakap bahasa Melayu. Di taksi dia
menawarkan ke JPO (Johor Premium Outlet). Tapi karena kami terbatas waktu maka
kami menolaknya. Dia bahkan menawarkan mau ke first border or 2nd immigration check in?Karena saat masuk
sudah melewati 2nd border, maka kami mencoba 1st immigration check in woodland saat
pulangnya. Itung-itung cari pengalamanlah keluar masuk Malaysia dari dua immigration check in. Legoland ke
woodland habis sekitar RM150, hmm cukup mahal juga. Apa karena taksinya kijang
ya?bukan sedan.
Oya
ada yang unik disini. Disini polisi tidur disebut “bonggol”. Hahahah…tadinya
saya g ngerti saat ada peringatan “Awas ada bonggol di depan, kurangkan laju”.
Setelah saya perhatikan, ternyata bonggol itu polisi tidur. Hahahaha…dapat kosa
kata baru saya…
Setelah
sampai woodland dan di tempat pemberhentian taksi kami turun dan membayar
taksi, selanjutnya kami masuk ke dalam gedung di sisi kiri kami kemudian naik
menggunakan escalator dan menyeberang jalan mengikuti petunjuk “woodland”. Cukup
jauh juga tempatnya dari pemberhentian taksi. Tapi cukup mewah dan besar
sehingga tidak lama kami mengantri di imigrasi Malaysia. Kami tidak menemui
hambatan yang cukup berarti di imigrasi Malaysia. Petugasnya ramah (lebih ramah
dan hangat dari petugas imigrasi Singapore). Orang-orangnya pun menurut saya
lebih ramah2 orang Malaysia daripada orang Singapore. Kemudian kami turun
mencari SBS bus 170 jurusan Kranji. Ternyata antrenyaaaa…wuih..mending naik bus
Malaysia yang kuning tadi seharusnya. Bus Malaysia ada yang jurusan kranji
juga. Cuma saya tidak tahu juga kenapa orang2 menggunakan bus SBS trans, apakah
terkait nasionalisme?karena hampir semua penumpangnya orang Singapore, hanya
sedikit orang melayu. Sementara bus Malaysia kosong melompong. Busnya bagus
juga..tapi saya tidak berani nyoba karena referensi di internet tidak ada yang
naik causeway link Malaysia ke kranji. Mengingat kami dikejar waktu, jadi takut
kalo tersesat malah jadi tambah lama nanti. 20 menitan kemudian kami telah
sampai di Kranji MRT. Sayangnya di dalem bus tidak ada petunjuk telah sampai di
halte mana. Jadi saya tanya penumpang lain yang orang india. Begitu turun dari
bus kami langsung berasa legaaaaaa…Saya sangat suka dengan MRT yang bersih dan
jalurnya gampang di iikuti daripada naik bus yang jalurnya membingungkan.
Bahkan saya tidak tau cara kalau mau turun bus, karena setiap berhenti di halte
yang dibuka hanya pintu depan, pintu tengah dan belakang tidak dibuka. Apakah
kebetulan tidak ada yang turun atau memang haltenya khusus halte naik. Tapi kok
aneh ya..hihihi..saya cari2 tombol seperti layaknya di Indonesia untuk
memberitahu supir kalo mo turun ternyata g ada juga.
Dari Kranji kami naik Harbour
Front, sampai sana kami menuju vivo city naik ke level III untu ke Sentosa
stasiun dan naik Sentosa express untuk
melihat universal studio. Tapi apa daya, hujan deras mengguyur, jadi kami
membatalkan bepergian ke US dan kami jadwalkan besok paginya sebelum pulang ke
Indonesia. Kami kemudian mencari tempat makan, dan akhirnya kami dapat makan di
McD lalu pesen ayam goring. Si Singapore ternyata menunya beda, tidak ada nasi
ternyata di sini..hehehe, yasudah terpaksa makan ayam saja, sementara saya
makan chesseburger. Selesai makan kami berempat mencari tempat penjual permen coklat
dan kami mendapatkannya. Wow…banyak kali macam-macam permen yang dijual di
sini..ndeso tenan…hihihi. Setelah mendapatkan coklat oleh2 untuk rekan2 kantor
dan tetangga di rumah, kamipun pulang sekitar jam 21.00 WS.
No comments:
Post a Comment