Monday, June 23, 2008

Reflection


Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. 29:57)

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)

Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” (QS. 33:16)

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk kubur (QS.102:1-2)

Pagi hari 27 Mei 2006 pukul 06.00 tiba-tiba HP isteriku berdering......saat itu hari Sabtu, dan seperti hari-hari libur lainnya, setelah shalat subuh kami kembali tidur. Ternyata telepon dari papa....singkat saja teleponnya "dik wulan, jogja kena gempa, rumah atas roboh, tapi kami semua selamat"kemudian tut...tut..tut...telpon mati. Masih dalam keadaan tidak sadar kami saling berpandangan, kemudian menuju layar kaca, Metro tv tujuanku....dan benar, jogja diguncang gempa 5,9 skala richter, komunikasi terputus, dengan panik saya coba hubungi rumah gedongkuning......gagal dan gagal lagi, kemudian saya hubungi mas yoyok, mas didik, gagal, kemudian rumah janti tempat bapak mertua saya...gagal juga....saya mulai panik dan menghubungi om drajat untuk membantu menelepon papa mama....saat itu kami tidak tahu kondisi keluarga kami di jogja. Temen2 yang dari jogja semua kami hubungi, hampir semuanya rumahnya roboh....saya makin panik, tangis kami pecah.....Ya Allah, cobaan apa yang sedang kami hadapi?Saya kemudian ke rumah tetangga (pak wid) pinjem telpon rumah, mas yoyok berhasil saya hubungi, mereka sekeluarga selamat alhamdulillah.......tapi ms yoyok juga tidak tahu kondisi papa mama...selama sehari dari pagi sampai malam saya mencoba menghubungi keluarga di gedongkuning....saya hanya bisa berdoa semoga Allah menyelamatkan keluarga saya. Kami kemudian bisa terhubung dengan janti sktr jam 9an, kemudian minta tlg melihat kondisi papa mama di Gk.....sorenya kami kembali terhubung dengan janti dan alhamdulillah papa mama ayu selamat. Tapi tembok belakang rumah roboh, kaki rmh depan retak parah....Tapi papa mama sedang mengungsi, tanpa listrik, tanpa bantuan pangan, tanpa uang, tanpa BBM, seluruh kota gelap gulita....tapi saya dapat kabar, isteri om bowo meninggal dalam gempa ini saat mencoba menyelamatkan diri....innalillahi wa inna ilaihi raaji'un....
foto-foto diatas adalah foto gempa jogja di daerah piyungan dan prambanan yang diambil penulis saat menjenguk keluarga 3 hari setelah terjadinya gempa jogja 27 Mei 2006. Saat itu tidak ada lagi air mata yang tersisa melihat keluarga, teman, tetangga, kehilangan segala-galanya tanpa makanan, pakaian, air bersih, listrik....bantuan yang tak kunjung datang dari Pemerintah yang seharusnya menjadi yang pertama membantu kami semakin menambah perih hati ini. Mayat......rumah roboh.....orang luka-luka.....pengungsi....peminta-minta......ada dimana-mana...kami hanya bisa berdoa...dan berdoa....

Ya Alloh, tolonglah aku dalam menjalankan agama yang merupakan pelindung segala urusanku. Elokkanlah urusan duniaku yang merupakan tempat aku mencari kehidupan. Elokkanlah urusan akhiratku yang merupakan tempat aku kembali. Jadikanlah kehidupanku ini sebagai tambahan segala kebaikan bagiku dan jadikanlah kematianku sebagai ketenangan bagiku dari segala kejahatan.” (HR: Muslim)

Alif Style

Abiiiiii…..!!!duduk!!!maen!!

Itulah gaya alif saat saya sedang ada dirumah….saat ngajak maen puzzle….

Sudah hamper sebulan ini alif diajarin sama bundanya maen puzzle, tapi ini mah “puzzle ala bunda” bukan puzzle sebenarnya. “puzzle” yang dipakai adalah alas duduk dari gabus yang ada angka dan tulisan 0 (zero) sampai 9 (sembilan). Awalnya angka dan tulisan dilepas-lepas, kemudian dipasangnya kembali. Mulanya masih agak kesulitan membedakan huruf-huruf dan angka yang ada. Namun, karena bagi alif mungkin mengasyikkan, hampir tiap hari selalu ngajak bermain bundanya. Practice make perfect kata wong londo…..atau kalo orang indon bilang alah bisa karena biasa, alif sekarang sudah lancar bermain puzzlenya. Dilepas-dipasang-dilepas-dipasang, begitu seterusnya sampai menjelang tidur. Kalo udah menjelang tidur dia segera mencari tabloid “otomotif”ku atau majalah autobild yang ada gambar jip kuning jimny mirip punya eyangnya…..sambil bawa autobild dia langsung pegang tangan saya, mana?mana?mana?mobil iyang!!kemudian saya duduk disebelahnya sambil membuka-buka halaman autobild....saya tunjuk satu-satu dambar mobil yang ada di hampir tiap halaman. Bukan!!...bukan!!!....bukan..!!begitu katanya saat yang saya tunjuk bukan mobil eyangnya. Begitu sampai pada mobil iyang langsung dia teriak....Haaaaa!!ini!!iyang!!mobilnya kotor!!dicuci!!teriaknya......karena gambar suzuki jimni kuning yang ada adalah jimni yang baru melakukan offroad, jadi bergelepotan lumpur.

Ada lagi gaya “den baguse” yang sempat membuat saya terpingkal-pingkal melihatnya. Beberapa hari yang lalu saat saya pulang kantor dan bermain puzzle dengannya, tiba-tiba dia tengkurap dan menarik tangan bundanya sambil bilang “pijit...pijit..”ternyata dia minta dipijit sama bundanya....hahahaha......gayanya itu lho......kaya anak gede aja.....Tidak Cuma itu, sekarang den baguse juga sudah punya hobi manggil-manggil tukang roti yang lewat sambil lari-lari....bang!!!...roti....!!walhasil, bundanya harus sering-sering minta maaf......karna emang gak mau beli. Kami memang tidak ingin membiasakan anak kami terbiasa jajan, karena tau sendiri kan, selain harga-harga lagi melangit, makanan jaman sekarang juga makin aneh-aneh campurannya, ada yang dari pewarna tekstil, ada yang pake micin banyak de-el-el, gak sehat kalo jajan sembarangan...Bahkan tukang jamu yang biasa nawarin dagangannya ke bundanya yang langganan minum jamu pernah kena iseng juga, saat lagi nawarin jamunya...”bu jamu gak bu...”tiba-tiba den baguse lari ke pintu lalu tereak....”gaaaaakkkkk”.

Kadang kami terperangah dengan berbagai macam tingkah “den baguse”, tapi sekaligus bersyukur punya anak seperti “den baguse” alif.....cerdas, ceria, tangkas....tapi satu yang kadang nggak nguatin, kalo udah punya kemauan, susah ngeremnya, harus keturutan pokoknya..........itulah sekelumit cerita den baguse alif yang baru berumur 1 tahun 7 bulan yang sempat saya dokumentasikan.....salam buat eyang kakung yang selalu diingat jimny jangkriknya, eyang puteri, akung yang selalu diingat karena badan besarnya (kalo ada foto orang yang badannya gede dan hitam, langsung dipanggil akung!!akung!!...hehehe), uti, pakde yoyok yang sering disebut-sebut karena dulu sering gendong dan bude nita....pakde didok dan bude santi, tante ayu, bude lia dan pakde iwan, om lana, mas argi, mas zaki, mbak danis, dan kak rafa......semoga semuanya sehat selalu......

Thursday, June 12, 2008

Pengaruh harga minyak terhadap APBN

Beberapa minggu yang lalu, kita sempat tercengang dengan “wacana” kenaikan harga BBM yang dikemukakan oleh Presiden SBY yang kemudian diikuti oleh berbagai kenaikan harga bahan-bahan pokok. Belum sembuh ketercengangan kita, kemudian disusul dengan adanya shock dari Pemerintah yang mengurangi subsidi BBM, sehingga masyarakat harus membayar harga BBM lebih mahal dari harga sebelumnya. Premium yang sebelumnya dilego Rp4.500/liter naik menjadi Rp6.000/liter, sementara Solar yang sebelumnya Rp4.300/liter naik menjadi Rp5.500/liter. Sementara itu, harga minyak hingga saat ini terus merangkak naik hingga hampir menyentuh harga US$140/barel. Namun terlepas dari itu semua, di dalam benak kita semua terbersit satu pertanyaan, apa sih sebenarnya pengaruh harga minyak terhadap APBN, sampai-sampai Pemerintah harus menaikkan harga BBM bersubsidi di dalam negeri?

Sebenarnya sampai saat ini, dampak perubahan harga minyak bumi terhadap APBN masih menjadi perdebatan, apakah netral, positif atau negatif. Perubahan harga minyak bumi akan berdampak, baik pada sisi penerimaan maupun belanja dalam struktur APBN. Pengaruh harga minyak tersebut tergantung pada asumsi dasar yang digunakan dalam proses perhitungan APBN dan model perhitungan dampak kenaikan harga minyak itu sendiri terhadap APBN.

Terdapat dua pendekatan dalam menghitung dampak kenaikan harga minyak terhadap APBN. Pertama, menghitung sensitivitas minyak bumi secara murni, yaitu menganggap semua parameter penghitungan APBN tetap, kecuali harga minyak. Kedua, menghitung dampak kenaikan harga minyak tersebut dengan mempertimbangkan pergeseran dari parameter-parameter lain diluar harga minyak.

Dalam penyusunan APBN, yang digunakan sebagai dasar penentuan harga minyak bumi adalah Indonesia Crude Oil Price (ICP) yang besarnya adalah 50% RIM + 50% PLATTS’S. Dalam APBN-Perubahan 2008, asumsi ICP rata-rata US$95/barel. Namun demikian realisasinya hingga saat ini sudah diatas asumsi tersebut. Kenaikan ICP tersebut pada satu sisi akan berdampak positif yaitu meningkatnya PPh migas, PNBP SDA migas, dan PNBP lainnya yang berasal dari pendapatan minyak mentah Domestic Market Obligation (DMO). Untuk menghitung pengaruh kenaikan ICP terhadap penerimaan negara, beberapa faktor berikut harus diperhatikan, diantaranya:

  1. Penerimaan PPh migas sesuai tarif berlaku 48%;
  2. PNBP SDA migas (Pemerintah Pusat dan Daerah) production sharing 85% Pemerintah dan 15% Kontraktor serta pola bagi hasil 70% Pemerintah dan 30% kontraktor
  3. DMO merupakan selisih antara harga jual minyak mentah dengan harga beli minyak mentah dari KPS berkenaan dengan Domestic Market Obligation.

Sedangkan terhadap belanja negara, faktor yang sangat erat dalam perhitungan dampak kenaikan minyak bumi adalah:

  1. Persentase DBH migas sesuai peraturan yang berlaku
  2. Parameter perhitungan subsidi BBM seperti volume BBM bersubsidi, MOPs, alpha, dan keberhasilan konversi minyak ke LPG
  3. Parameter perhitungan subsidi listrik yaitu penggunaan bahan baku, susut jaringan dan tingkat pertumbuhan.

Sebagai gambaran dapat disampaikan, menurut perhitungan departemen keuangan, sesuai excercise 6 Oktober 2007 untuk APBN-P 2007, peningkatan ICP sebesar US$1/barel akan meningkatkan penerimaan negara Rp3.343 miliardan pada saat yang sama mengakibatkan kenaikan belanja negara (termasuk subsidi listrik) sebesar Rp3.921 miliar, sehingga defisit akan meningkat Rp578 miliar. Negatifnya dampak perubahan harga minyak bumi terhadap APBN tersebut karena tidak liniernya hubungan antara perubahan penerimaan dengan perubahan belanja akibat perubahanharga minyak. Pada kenyataannya perubahan harga minyak juga diikuti oleh perubahan parameter-parameter lain. Apabila ceteris paribus maka sensitifitas harga minyak akan menghasilkan angka positif.

Negatifnya dampak kenaikan harga minyak tersebut akan memberatkan perekonomian, oleh karena itu apabila kita ingin membalik dampak tersebut menjadi positif yang harus dilakukan Pemerintah adalah mengurangi besarnya subsidi tersebut. Langkah ini akan menghasilkan dampak yang optimal apabila pemerintah dapat juga dapat meningkatkan penerimaan negara dari sektor migas.

Selain itu sebenarnya ada satu alternatif yang saat ini masih jarang diperbincangkan, yaitu melakukan lindung nilai (hedging) minyak bumi.Namun demikian terkait dengan itu, hal yang harus diperhatikan adalah prediksi harga minyak ke depan, apabila diprediksi harga minyak meningkat (sepertinya trennya memang begitu) maka hedging tersebut sangat diperlukan untuk meminimalisir resiko kenaikan harga minyak. (dari berbagai sumber)

REFLECTION

There was a story of Saidinah Abu bakar r.a about attitude to life of Prophet Muhammad SAW

After the passing of Prophet Muhammad SAW., Saidinah Abu Bakar questioned Siti Aisha (wife of Prophet Muhammad SAW., and daughter of Saidinah Abu Bakar). "Aisha, what tasks have i not made my daily activities that your husband, Rasullullah, have done". She replied, "father, there is only one activity that you have not done yet?"..."What's that ya Aisha?" he asked. "Feeding a blind man in the market." she replies.

So then Saidinah Abu Bakar went to the market to find a blind man. he then comes across a blind jewish man who was preaching to people not to believe Muhammad's lies;that he is a fake and he will lead you nowhere. Saidinah Abu Bakar sat next to him and fed him food. the blind man grabbed his hand, and said "you are not the one who usually feeds me." "How do you know?"asks Saidinah Abu Bakar. "the one who feeds me usually chews the food first so it will be easier for me to eat. Who are you?"
Saidinah Abu Bakar replies, "i am Abu Bakar." so then the blind man askes him again, "Who is the person who usually feeds me and where has he gone?"
With tears in Saidinah Abu Bakar's eyes he answered, "the person who fed you before, has passed away. His name was Muhammad"
Confused,the blind jewish person asks,"Muhammad who?"
"Rasullullah SAW." Saidinah Abu Bakar replies.
The blind man cried, and immediately confessed his sins and joined Islam.

What im trying to say is, even with enemies, Rasullullah SAW. still respected everyone with high manners. so why can't we?